affiliate marketing
Latest Games :

Adab-adab Sholat

Jumat, 25 Januari 2013 | 0 komentar

Tiga hal yang disunnahkan sebelum shalat, yaitu; Adzan, iqamat, memasang sutrah (penghalang). (Bukhari, Muslim).
- Syarat sah shalat ringkasnya ada empat perkara sebagai berikut: 1) Bersuci (thaharah), 2) Mengetahui masuknya waktu, 3) Menutup Aurat, 4) Menghadap Kiblat. (Al-Baqarah:150).

Rukun-rukun Shalat ( Prosedur yang pokok )

Rukun shalat ada tiga belas, yaitu:
1. Niat. Sesungguhnya setiap perbuatan itu bergantung pada niatnya. (Bukhari, Muslim). * Sahnya niat shalat, harus berbareng dengan Takbiratul Ihram dan hati sadar betul bermaksud akan shalat, dengan mengingat apa yang dilakukan shalat, juga tentang kefardhuannya. Dan tidak dipersyaratkan menggerakkan lidah dalam berniat.

2. Berdiri dalam shalat fardhu jika mampu. Jika kamu tidak mampu karena udzur, boleh duduk. Jika tidak mampu juga, maka berbaringlah miring. (Bukhari). * Berdiri adalah tegak lurus. Tidak boleh membungkuk tanpa udzur. Boleh duduk dalam shalat sunnah, baik ia mampu ataupun tidak. (Bukhari).

3. Takbiratul Ihram. Kunci shalat ia bersuci, tahrimnya ialah takbir, dan tahlilnya ialah mengucapkan salam. (Tirmidzi, Abu Dawud). 

Syarat-syarat Takbiratul Ihram:
a) Mengucapkan Takbiratul Ihram ( Ucapan ‘Allohu Akbar’ saat pertama kali mulai sholat ) sambil berdiri. 
    Tidak sah diucapkan ketika bangkit shalat.
b) Mengucapkannya seraya menghadap kiblat.
c) Takbiratul ihram dalam bahasa Arab. Bagi orang yang tidak mampu dan ia tidak mungkin belajar, boleh 
    dengan maknanya. Namun ia wajib belajar mengucapkan Takbir dengan bahasa Arab.
d) Semua huruf dalam Takbiratul Ihram harus terdengar oleh dirinya sendiri, jika ia sehat pendengarannya.
e) Diucapkan berbarengan dengan niat.

4. Membaca Al-Fatihah. Tidak sah shalat seseorang tanpa membaca Al-Fatihah. (Bukhari, Muslim).
    Syarat-syarat Membaca Al-Fatihah:
* Bacaan Al-Fatihah terdengar oleh diri sendiri, bila sehat pendengarannya.
* Dibaca tertib sebagaimana tercantum dalam Alquran, dengan huruf-huruf dan menegaskan tasydid-
   tasydidnya.
* Tidak keliru mengucapkan sehingga mengubah arti bacaan Al-Fatihah.
* Dengan bahasa Arab, bukan membaca terjemahan Al-Fatihah.
* Dibaca sambil berdiri. Apabila orang shalat itu ruku’ sementara dia masih menyelesaikan Fatihahnya, maka 
   bacaannya itu batal, dan wajib diulangi.

5. Ruku’. Minimal menunduk seukuran yang memungkinkan orang yang shalat meletakkan telapak tangannya 
   di lututnya. Ruku’ yang sempurna ialah menunduk sehingga punggung menjadi rata. (Al-Hajj: 77, Bukhari, 
   Muslim).
   Syarat-syarat Ruku’:
* Menunduk minimal telapak tangan mencapai lutut. (Bukhari)
* Menunduk, tidak bertujuan lain, selain ruku’.
* Tenang (thuma’ninah) minimal selama kira-kira membaca tasbih, (Bukhari). * Seburuk-buruk pencuri 
   adalah orang yang mencuri shalatnya, yaitu sujud dan ruku’ tidak sempurna.” (Ahmad Thabrani).
* Ruku’ yang paling sempurna ialah apabila pungung rata dengan leher secara horizontal lagi lurus, tidak 
  melengkung, memekarkan jari-jari, dan mengucapkan dengan tenang sebanyak tiga kali, “Subhaana 
  Rabbiyal  Azhim.” (Muslim, Tirmdzi, Abu Dawud).

6. Berdiri Tegak Sesudah Ruku’ (I’tidal). Yaitu berdiri tegak memisahkan antara ruku dan sujud. (Bukhari, Muslim).
Syarat-syarat I’tidal:
  * Bangkit dari ruku’ tanpa ada maksud lain selain ibadat.
  * Tenang (thuma’ninah) selama i’tidal selama kira-kira bacaan tasbih.
  * Tidak terlalu lama berdiri dalam i’tidal, sampai melebihi bacaan Al-Fatihah.

7. Sujud Dua Kali Pada Setiap Rakaat. (Al-Hajj: 77, Bukhari).
Syarat-syarat Sujud:
   * Kening harus terbuka ketika disentuh pada tanah.
  * Bersujud pada tujuh anggota sujud; Kening hidungnya, dua tangan, dua lutut dan ujung-ujung kaki. 
     (Bukhari, Muslim).
  * Pantat hendaknya lebih tinggi posisinya daripada kepala.
  * Tidak bersujud di atas kain yang berkaitan dengan tubuh, yang jika bergerak, maka kain itu ikut bergerak.
  * Bersujud tanpa ada maksud lain selain sujud.
  * Menekan kening benar-benar di tempat sujud, sehingga bila bersujud di atas kapas atau semisalnya, 
     kapas itu menjadi cekung dan berbekas sujudnya.
  * Tenang (thuma’ninah) minimal selama kira-kira bacaan tasbih, Adapun sujud yang sempurna adalah 
     bertakbir ketika menjatuhkan tubuh hendak bersujud, lalu meletakkan kedua lutut lalu kedua tangan, lalu 
     kening dan hidung di tempat sujud. Kedua tangan setentang dengan pundak, jari-jari terentang 
    dihadapkan ke kiblat, dan perut renggang dari paha. Dan kedua siku renggang dari lantai dan dari 
    lambung,  seraya mengucapkan tiga kali. “Subhana Rabbiyal Ala.” (Bukhari, Muslim, Abu Dawud Tirmidzi). * Itu adalah sujud sempurna yang terpendek. Namun ada perbedaan antara laki-laki dan perempuan pada sebagian hal tersebut di atas, yakni bahwa perempuan bersujud dengan merapatkan tubuhnya satu sama lain dan merapat ke lantai. (Baihaqi).

8. Duduk Antara Dua Sujud
Syarat-syarat Duduk Antara Dua Sujud
  * Duduk itu bermaksud ibadat.
  * Duduk tidak terlalu lama, tidak melebihi duduk tasyahud yang terpendek.
  * Tenang (thuma’ninah) selama paling sedikit bacaan tasbih.

9. Duduk Terakhir. Yaitu duduk pada akhir rakaat yang terakhir dari shalat itu, diakhiri dengan salam.

10. Tasyahhud Pada Duduk Terakhir. Wajib membaca Tasyahhud. (Bukhari, Muslim, Baihaqi, Daruquthni). * Terdapat berbagai riwayat mengenai ucapan tasyahud yang semuanya shahih.
Syarat Tasyahud:
  * Terdengar oleh diri sendiri, apabila pendengarannya sehat.
  * Dibaca berturut-turut. Tidak berhenti atau diam lama.
  * Tasyahud dibaca sambil duduk, kecuali udzur, boleh dibaca dengan cara apapun yang mungkin.
  * Dengan bahasa Arab. Jika tidak dapat, boleh dengan terjemahan bahasa apa saja. Dan ia wajib belajar   
     tasyahud berbahasa Arab.
  * Memelihara makhraj-makhraj dan syiddah-syiddah.
  * Kalimat tasyahhud harus tertib, sesuai dengan dalilnya. 

11. Shalawat Atas Nabi saw.. Yaitu membaca shalawat atas Nabi Muhammad saw. sesudah membaca tasyahud di atas, sebelum salam. (Al-Ahzab: 56 - Ibnu Hibban, Hakim, Tirmidzi, Abu Dawud, Bukhari, Muslim).
Syarat-syarat Shalawat:
  * Bacaan shalawat terdengar oleh diri sendiri, apabila pendengarannya sehat.
  * Menggunakan kata ‘Muhammad’, atau ‘An-Nabiy’ atau 'Ar-Rasul.’ Tidak sah jika menggunakan kata 
     ‘Ahmad’ umpamanya.
  * Menggunakan bahasa Arab, jika tidak mampu, boleh dengan terjemahannya bahasa apapun yang dia  
     kehendaki. Tetapi, ia wajib belajar bershalawat dengan bahasa Arab.
  * Tertib dalam mengucapkan shalawat. Dan tertib antara shalawat itu dengan tasyahud. Tidak sah jika 
     shalawat didahulukan daripada tasyahud. 

12. Salam Yang Pertama. Yaitu mengucapkan “Assalamu ‘alaikum Wa rahmatullah..” Dua kali. Sekali sambil menengok ke sebelah kanan dan sekali lagi sambil menengok ke sebelah kiri, hingga terlihat pipinya dari belakang. (Muslim, Abu Dawud Tirmidzi).

13. Tertib. Yakni dimulai dengan niat dan Takbiratul ihram, kemudian membaca Al-Fatihah, lalu ruku’, i’tidal, sujud..... .dan seterusnya.

Adab Shalat

- Amalan yang paling utama adalah shalat tepat pada waktunya. (Bukhari, Muslim). * Hendaknya sedih, jika tertinggal shalat tepat pada waktunya.
- Memulai shalat dengan membentangkan tangan dan mengangkatnya ke atas sambil membaca takbir. (Tirmidzi). * Mengangkat tangan dalam bertakbir bagi laki-laki sampai batas telinga dan bagi wanita sampai batas dada. (Bukhari, Muslim, Tirmidzi).
- Meletakkan kedua tangan secara bertumpuk, yaitu tangan kanan berada di bagian atas dan punggung kanannya menghadap kiblat. (Muslim). * Tidak boleh bertolak pinggang dalam shalat. (Bukhari, Muslim).
- Disunnahkan membaca doa iftitah shalat. (Muslim). * Kemudian membaca ta’awudz sebelum membaca ayat Alquran. (Alquranul Karim).
- Disunnahkan membaca Al-Fatihah ayat demi ayat, satu ayat satu nafas. Seperti; ‘Bismillahir rahmanir rahim,... Alhamdulillahi rabbil ‘alamin ..., berhenti sebentar kemudian, Ar-rahmanir rahim..., berhenti, begitu seterusnya. (Tirmidzi, Hakim).
- Disunnahkan membaca ayat Alquran setelah Al-Fatihah minimal tiga ayat. (Ibnu Saad).
- Mengucapkan ‘Amiin’ dengan dikeraskan dalam shalat Jahr, setelah membaca:
( Walaadhaaaalliin )
Dan dengan suara pelan dalam shalat Sirr. (Ibnu Majah, Abu Dawud).
- Disunnahkan ‘saktah’ atau berhenti sejenak pada dua tempat:
• Setelah bertakbir hingga membaca Al-Fatihah.
• Setelah membaca Al-Fatihah dan surat ketika akan ruku’. (Ibnu Majah, Abu Dawud, Bukhari).
- Diwajibkan ‘Thuma’ninah’ (tenang) dalam setiap rukun. Tidak boleh terburu-buru dalam mengerjakan shalat. (Tirmidzi). Dan disunnahkan bertakbir setiap perpindahan dari rukun ke rukun. (Muslim).
- Sunnah merenggangkan jari-jari ketika ruku’ dan menekankannya di atas lutut. (Abu Dawud, Tirmidzi). Pinggul dan kepala hendaknya rata ketika ruku’, jangan berdiri sebelum sempurna ruku’nya. (Muslim, Tirmidzi). * Jangan membaca Alquran ketika ruku’. (Nasa’i).
- Ketika berdiri dari ruku’ hendaknya imam mengucapkan:
( Sami 'Allohu liman khamidah )
Artinya: “Maha Mendengar Allah bagi yang memujiNya”
Dan makmum membaca:
( Robbanaa lakal khamdu )
Artinya: “Wahai Rabb kami dan bagi-Mu segala puji.” (Tirmidzi). * Jika shalat sendirian, hendaknya mengucapkan kedua kalimat di atas tadi.

- Ketika akan sujud, dahulukanlah lutut menyentuh lantai, kemudian tangan, dan dahi. (Bukhari, Muslim). Boleh mendahulukan tangan, kemudian lutut, dan dahi karena keduanya pernah dilakukan oleh Nabi saw.
- Tidak ada mengangkat tangan ketika bertakbir akan sujud. (Bukhari).
- Ketika sujud hendaknya jari-jari menghadap kiblat dan dirapatkan. Berbeda dengan ketika ruku’, jari-jari hendaknya direnggangkan. (Baihaqi, Hakim). Ketika sujud, dahi dan muka berada di antara kedua telapak tangan. Bagi laki-laki sebaiknya merenggangkan antara perut dan paha dengan siku tangan yang terbuka. Seolah-olah anak kambing pun bisa melewatinya. (Abu Dawud, Nasa’i). * Wanita sebaiknya merapatkan antara perut, paha, dan siku tangan dan pinggul yang direndahkan dan tidak mengangkat pantatnya terlalu tinggi, sehingga tidak membentuk lekukan tubuhnya.
- Ketika sujud, hendaknya kedua telapak kaki ditegakkan dan jari-jari kaki menghadap kiblat. (Tirmidzi).
- Dianjurkan agar memperbanyak berdoa ketika sujud. Waktu yang terdekat antara manusia dengan Allah adalah ketika sujud. (Tirmidzi, Nasa’i). * Insya Allah doa tersebut mustajab.
- Dalam sujud hendaknya merasa seolah-olah sedang bersujud di bawah ‘kaki’ Allah swt.. (Syaikh Muhammad Yusuf rah. a). Tidak boleh membaca Alquran ketika sujud. (Nasa’i). Cara duduk diantara dua sujud dan duduk tasyahud awal : Duduk di atas telapak kaki kiri dan menegakkan telapak kaki kanan dan jari-jari kaki menghadap kiblat. (Nasa’i).
- Dalam Tasyahud disunnahkan memberi isyarat dengan jari telunjuk. Yaitu membentuk lingkaran antara ibu jari kanan dan jari tengah di atas paha kanan dan meluruskan jari telunjuk. (Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud).
- Membaca shalawat dan doa dalam Tasyahud akhir. (Tirmidzi). * Contoh doa yang pernah diucapkan Nabi saw.:
Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari adzab Jahanam dan adzab kubur, fitnah hidup dan mati, dan dari fitnah Masih Dajjal”
- Setelah berdoa dalam Tasyahud akhir, disunnahkan mengucapkan salam:
 Assalamu’alaikum warahmatullahi
Artinya: “Keselamatan dan rahmat Allah semoga terlimpah ke atasmu.” (Tirmidzi). * Bagi imam, salam hendaknya diucapkan dengan keras, seraya menoleh ke kanan dan ke kiri sehingga terdengar oleh makmum.
- Wajib khusyu’ di dalam shalat. Dan Allah menyediakan neraka ‘Wail’ bagi orang-orang yang tidak khusyu’ dalam shalatnya. (Alquran).
- Lima hal yang membuat kita khusyu’ :
1) Yakin kepada Allah bahwa shalat menyelesaikan segala masalah.
2) Mengikuti cara shalat Nabi saw.
3) Mengetahui nilai dan keuntungan shalat.
4) Menjaga tawajuh/ konsentrasi di dalam empat rukun, yaitu: ketika berdiri atau qiyam, ketika ruku’, ketika sujud, ketika duduk. Sebaiknya masa-masa tersebut diperlama dan sekurang-kurangnya tiga kali merasa bahwa Allah melihat kita.
5) Ikhlas lillahi Ta’ala. Jangan sampai timbul riya di dalam hati ataupun ingin dilihat orang lain. (Maulana Yusuf rah. a).
- Disunnahkan melaksanakan shalat dengan menggunakan sutrah (pembatas di depan). (Bukhari, Muslim, Abu Dawud).
- Jangan shalat menghadap kuburan. (Muslim).
- Jangan bertempat khusus di masjid, kecuali imam. (Ahmad, Ibnu Hibban, Hakim).
- Makmum tidak bersamaan dengan imam dalam gerakan shalat, hendaknya menunggu imam sempurna gerakannya. (Bukhari, Muslim).
- Jangan membatalkan shalat tanpa udzur. (Jama’ah, kecuali Tirmidzi).

Yang Dibolehkan Dalam Shalat
a. Menangis terharu atas bacaan Alquran. (Ahmad, Abu Dawud, Nasa’i).
b. Membunuh ular dan kalajengking. (Ahmad, Ashhabus sunan).
c. Menggendong anak, jika sangat sulit ditinggalkan. (Ahmad, Nasa’i).
d. Bergerak sedikit, apabila sangat terpaksa. (Bukhari, Ahmad, Baihaqi).
e. Bertasbih dan bertepuk tangan mengingatkan imam ketika lupa. Meneruskan bacaan ayat Alquran untuk mengingatkan imam, apabila imam terlupa atau salah. (Abu Dawud).


Hal-hal Yang Membatalkan Shalat
a. Berbicara sengaja, selain tasbih, takbir dan baca Alquran. (Muslim)
b. Perbuatan yang banyak, apabila perbuatan itu banyak dan berturut-turut.
c. Terkena najis pada pakaian atau badan, kecuali karena tertiup angin atau semisalnya dan bisa di buang seketika, maka shalat tidak batal.
d. Sebagian aurat terbuka dengan sengaja. Jika tidak sengaja, tidak batal shalatnya asal segera ditutup seketika.
e. Makan dan minum, para fuqaha membuat ukuran makanan yang banyak adalah seukuran kacang kedelai. Sisa-sisa makanan di sela-sela gigi yang tidak sebesar ukuran ini, lalu tertelan ludah tanpa sengaja, maka hal itu tidak membatalkan shalat.
f. Hadats sebelum salam yang pertama, karena salah satu syarat sah shalat adalah suci dari hadats sebelum semua rukun shalat disempurnakan.
g. Berdehem, tertawa, menangis, dan merintih sampai mengeluarkan dua suku kata, sekalipun tidak dipahami artinya. Tersenyum tidak membatalkan shalat, tetapi dzikir dan doa untuk berbicara kepada orang lain membatalkan shalat.
h. Berubah niat, apabila ada niat keluar dari shalat, maka shalat menjadi batal.
i.  Membelakangi kiblat.

Yang Dibenci Dalam Shalat:
a. Membunyikan sendi tangan ketika shalat. (Ibnu Majah),
b. Menutupi mulut dalam shalat. (Ibnu Majah), 
c. Shalat di depan makanan. (Muslim), Menahan kentut atau buang air. (Muslim), 
d. Memandang ke atas atau ke langit. (Bukhari), 
e. Menguap, karena syetan akan masuk jika menguap terbuka. (Thabrani, Ibnu Majah), 
f. Mengantuk (Jamaah), 
g. Menoleh atau melihat sesuatu yang melalaikan shalat, seperti; gambar-gambar di dinding, dan sebagainya. (Bukhari, Muslim).

Continue Reading

bayan 1

Rabu, 23 Januari 2013 | 0 komentar

Dari Abdurrahman bin Aid ra, dia berkata, “Adalah Rasulullah saw apabila hendak mengirimkan pasukan, maka Beliau memberi nasehat, Bersikap lembut dan sayanglah kepada orang-orang! Jangan menyerang mereka sebelum kalian BERDAKWAH kepada mereka, dan janganlah menghancurkan rumah-rumah mereka! Jangan biarkan satu orang penghuni rumah pun yang ada di kota-kota maupun di desa-desa, kecuali kalian membawa mereka ke hadapanku dalam keadaan muslim (telah memeluk Islam), karena yang demikian itu lebih aku sukai daripada kalian datang padaku dengan membawa istri-istri dan anak-anak mereka setelah kalian membunuh suami-suami mereka! “. (HR. Ibnu Mandah dan Ibnu Asakir dalam kitab Al Kanz jilid II halaman 294. Diriwayatkan pula oleh Ibnu Syahin dan Al Baghawi seperti terdapat dalam kitab Al Ishaabah jilid III halaman 153, juga Tirmidzi dalam kitabnya jilid I halaman 195).
Dari Buraidah ra, dia menceritakan, “Adalah Rasulullah saw apabila mengirim rombongan jihad atau pasukan tentara, maka Beliau saw memberikan nasihat kepada pemimpin mereka supaya menjaga ketakwaan dirinya kepada Allah SWT dan berlaku baik terhadap orang-orang Islam yang di bawah pimpinannya. Beliau juga berpesan kepada pemimpin rombongan, “Apabila engkau bertemu dengan musuhmu orang-orang musyrik, maka ajaklah mereka kepada salah satu dari tiga perkara, jika mereka menerima salah satu dari tiga pilihan yang engkau ajukan, maka terimalah pilihan mereka dan tahanlah serangan kepada mereka!
Pertama, ajaklah mereka untuk memeluk Islam! Jika mereka menerima, maka terimalah keIslaman mereka dan janganlah menyerang mereka.
Kedua, ajaklah mereka untuk meninggalkan kampung halaman mereka dan tinggal di perkampungan kaum muhajiriin, lalu beritahukan kepada mereka bahwa apabila mereka melakukan yang demikian, maka mereka memperoleh perlakuan dan hak yang sama dengan kewajiban kaum muhajirin; tetapi apabila mereka menolak dan lebih suka memilih untuk tinggal di tempat mereka sendiri, maka katakan pada mereka bahwa mereka akan diperlakukan seperti orang-orang Islam Badwi, dan berlakulah ke atas mereka hukum Allah seperti yang berlaku atas orang-orang mukmin umumnya, yakni mereka tidak akan mendapat bagian dari harta rampasan perang, kecuali jika mereka ikut berjihad bersama kaum muslimin.
Ketiga, jika mereka tidak mau menerima tawaran yang kedua, maka perintahkan kepada mereka supaya membayar jizyah! Jika mereka bersedia membayar jizyah, maka terimalah dan janganlah engkau menyerang mereka ! Tetapi jika mereka menolak membayar jizyah, maka mintalah bantuan kepada Allah dan perangilah mereka! Apabila engkau telah mengepung mereka dalam sebuah benteng, lalu mereka memintamu untuk memberlakukan hukum Allah atas mereka, maka jangan engkau penuhi permintaan tersebut, karena sesungguhnya kalian tidak mengetahui hukum apa yang akan ditetapkan Allah atas mereka. Akan tetapi berlakukanlah pada mereka hukum kebijaksanaan kalian, kemudian putuskanlah perkara mereka setelah itu menurut kebijaksanaan yang kalian kehendaki.” (HR. Abu Daud)
Continue Reading

Muhasabah diri

Selasa, 22 Januari 2013 | 0 komentar

alah seorang pakar penyakit hati pernah ditanya..... “Mengapa do’a kami tidak dikabulkan?” ...Dia menjawab,, “Karena hati kalian telah mati.” “Apa yang membuatnya mati?” tanya mereka,,Dia menjawab.. “Ada sepuluh hal, yaitu:
(1) Kalian mengenal Allah tapi tidak menunaikan hak-Nya...
(2) Kalian membaca kitab-Nya, namun tidak mengamalkan..
(3) Kalian mengaku cinta rasul shallAllahu ‘alaihi wa sal
lam, namun meninggalkan tuntunannya...
(4) Kalian mengaku sebagai musuh syaithan,,namun tindakan kalian selaras dengannya..
(5) Kalian mengatakan cinta surga,,tapi tidak beramal untuk mengejarnya..
(6) Kalian berkata takut neraka, namun jiwa kalian digadaikan untuknya..
(7) Kalian mengatakan kematian sesuatu yang niscaya,,tapi kalian tidak mempersiapkan diri untuknya..
(8) Kalian sibuk mengurus aib saudara kalian, tapi mengabaikan aib diri sendiri..
(9) Kalian memakan nikmat dari Allah tapi tidak menunaikan haknya,, dan
(10) Kalian mengubur jenazah saudara kalian,,tapi tidak mampu mengambil ibrah dari hal itu...
Astaghfirullahaladzim....:(
Continue Reading

adab-adab ta,lim wata,lum

Senin, 21 Januari 2013 | 0 komentar

Adab Talim Wat Talum
Talim Wat Talum adalah belajar dan mengajar
Maksud dan tujuannya adalah memasukan Nur Kalamullah ( cahaya ilmu dan pemahaman ayat Al Quran )
Keutamaan Talim Wat Talum :
  1. Mendapatkan sakinah ketenangan jiwa.
  2. Dicucuri Rahmat oleh Allah Swt.
  3. Dikelilingi para malaikat bershaf-shaf sampai di Arsy Allah Swt.
  4. Nama kita di bangga banggakan oleh Allah Swt di hadapan majelis para malaikat.
  5. Menghancurkan 100 majelis lalai bila dilakukan di rumah.
Kerugian apabila tidak di laksanakan Talim Wat Talum :
  1. Beramal dengan mengikuti hawa nafsu.
  2. Tidak mengetahui nilai akhirat.
  3. Syetan akan berdakwah dalam rumah kita sehingga maksiat akan merajalela
Adab adab Taklim terbagi menjadi dua ,yaitu :
  1. Adab Zhahiriah.
  2. Adab Batiniah.
1. Adab Zhahiriah ,diantaranya :
  • Berwudhu lalu duduk rapat-rapat dengan posisi Iftirasy menghadap qiblat denga tawajjuh kepada Allah Swt dengan memekai wangi-wangian.
  • Membaca dengan jelas dan teratur bila perlu diulangi sampai tiga kali dan tidak menambah dengan kata-kata sendiri.Bacalah apa yang tertulis dalam kitab Fadhail Amal.bila belum mampu membaca dengan betul ayat-ayat Al Quran atau Hadist-Hadist Rasulullah Saw,cukup membaca artinya atau Mafhum hadistnya saja.
  • Apabila disebut nama dari Rasulullah Saw,disunnahkan bershalawat,apabila nama sahabat r.a disebut ucapkanlah radiallahu anhum dan apabila disebut nama orang-orang yang di laknat maka ucapkanlah laknatul alaihi.
  • Bila mendengar kabar gembira tentang pahala dan surga ucapkanlah tasbih ,tahmid dan takbir.semoga Allah Swt menganugrahkan kepada diri kita.
  • BIla mendengar tentang adab dan siksaan kita memohon perlindungan dari Allh Swt dengan berisgtigfar atau mengucapkan “na uudzubillaahi mindzalik”.
  • Tidak meninggalkan majelis sebelum selesai setan berusaha bagaimana kita berhajat keluar padahal pada saat itu Allah Swt akan menganugrahkan Hidayah,jika terpaksa meninggalkan majelis cukup menggunakan isyarat mengangkat telunjuk untuk berwudhu atau buang air kecil,dua jari untuk buang air besar dan mengangkat lima jari untuk keperluan khusus dan tidak akan kembali lagi pada majelis.
  • Buat Jaulah Talim agar pikir manusia di luar masjid bisa berubah.
2. Adab Batiniah, diantaranya :
  • Tazhim Wal Ihtiram : Mengagungkan dan memuliakan
  • Tashdiq WalYaqin : Membenarkan dan meyakini.
  • Taatsur Bil Qalbi : Berkeswan di dalam hati.
  • Niyatul Amal Wattabligh : Niat mengamalkan dan menyampaikan

Continue Reading

Adab-adab

Jumat, 18 Januari 2013 | 0 komentar

Adab Kepada Allah SWT

ALLAH SWT adalah Dzat yang selalu menyertai kita dimanapun kita berada,dirumah,dalam perjalanan, ketika terjaga & juga tidur, ketika hidup maupun setelah meninggal; DIA (ALLAH) selalu mengawasi gerak gerik kita, mendengarkan bisikan & permohonan kita.
Untuk lebih mengenal ALLAH SWT, sehingga tidak ada yg kita cintai selain ALLAH, tidak ada yg kita takuti selain ALLAH, tidak yg kita mintai kecuali ALLAH & tidak ada yang kita maksud (tuju) kecuali ALLAH maka perlunya kita mengetahu adab-adab kita kepada ALLAH kemudian mengamalkan & menjaganya setiap hari & setiap saat diantaranya :

  1. Menundukan wajah / muka & menjaga pandangan
  2. Meluruskan tujuan & bersandar hanya kepada ALLAH dalam setiap amalan
  3. Bersikap tenang & banyak diam dari perkataan yang sia-sia
  4. Cepat-cepat didalam melaksanakan perintah & menjauhi larangan agama
  5. Tidak menentang dalam perkara yang telah diputuskan ALLAH (Qodar) walaupun kita tidak menyukainya
  6. Berusaha selalu mengingat ALLAH & memikirkan keagungannya
  7. Berusaha membela yang haq & menentang yang batil
  8. Memutuskan rasa thoma' (pengharapan) kepada mahkluk
  9. Tawadhu' (rendah hati) semata-mata karena takut kepada ALLAH
  10. Tidak condong & terlau percaya kepada usaha-usaha keduniaan semata-mata hanya karena yakin & percayan kepada jaminan ALLAH dalam masalah rezekinya
  11. Selalu menghadirkan perasaan takut karena belum bisa menunaikan hak- hak ALLAH secara sempurna

Dalam beramal, adab-adab atau tertib beramal tidak kalah pentingnya untuk diperhatikan, karena amalan yang baik kalau tidak dikerjakan dengan adab / tertib yang betul, maka amalan tersebut akan rusak & tidak ada faedahnya.
Karenanya catatan diatas mengajak kepada kita semua untuk menjaga adab / tertib dalam beramal sehingga apa yang telah ALLAH berikan kepada orang-orang terdahulu akan ALLAH berikan juga kepada kita semua.
Continue Reading

contoh undangan haul

Sabtu, 12 Januari 2013 | 0 komentar


                HAUL KE 29 KELUARGA BESAR
AL-MARHUM H. SAIT BIN SENAN & AL-MARHUMAH HJ. MESAH BINTI UMES

Kepada yang terhormat                                                                 Kedung Jaya , 29 juli 2010 Bapak / Sdr : . . . . . . . . . . . .
Di –
            Tempat
Assalamua’laikmu Wr . Wb
Salam teriring dengan do’a semoga Bapak / Saudara selalu dalam lindungan Allah SWT, dan  dapat menjalankan aktivitas sehari-hari , Amiin . . .. . .
Selanjutnya, kami dari Keluarga Besar Al-marhum H. Sait Bin Senan dam Al-marhumah          Hj. Mesah Binti Umes dan ke 100 hari atas wafatnya Hj. Shofinah Binti Hj. Mesah mengundang kepada Bapak / Saudara , dalam acara Haul yang akan diadakan pada :
Hari                  : Jum’at malam Sabtu                       
Tanggal            : 30 Juli 2010
Waktu              : Pukul 19.30
Tempat : Di kediaman Bapak. Nuhud Salimin                                                                                                                                                      
                          Kp. Wates Babelan
Demikianlah undangan ini kami sampaikan, atas kehadiran Bapak / Saudara kami nantikan tepat pada waktunya dan kami ucapkan terima kasih .
Billahit Taufiq wal Hidayah
Wassalamua’laikum Wr . Wb.

Turut  Mengundang :                                                                             an. Keluarga Besar
1.   H. Saidih                  (anak)                                                               
2.   Abd. Salam (cucu)  
3.   Shodikin                  (cucu)
4.   Syaifullah                 (cucu)                                                               H. A. Salamun. Noeh           
Continue Reading

puisi muhasabah diri

| 0 komentar


Saat syahadatku hanya sebatas ucapan
Saat shalatku hanya sebatas gerakan

Saat shaumku hanya sebatas kewajiban
Saat itu pula,,kesia-siaan terbesar ada pada diriku…

Saat islamku hanya sebatas pakaian
Saat imanku hanya sebatas ucapan
Dan saat ikhsanku hanya sebatas pengetahuan saat itu pula, ada penipuan terbesar dalam hidupku

Saat kematian hanya di anggap berita
Saat neraka hanya di anggap sebuah cerita
Saat siksa hanya dianggap sebuah kata
Saat itu pula, kesombongan terbesar ada pada diriku

Saat takdir dianggap tak mungkin
Saat hidup kembali dipandang mustahil
Saat Tuhan dianggap tiada saat itu pula, kedurhakaan terbesar ada pada diriku,,,,Renungkanlah,
Continue Reading

intropeksi diri

Jumat, 11 Januari 2013 | 0 komentar

Muhasabah Diri

Kita semua pernah menghadapi saat-saat kesukaran dan kepayahan. Saat dimana kita merasakan satu kegelapan dan kelemasan. Terasa seperti dalam keadaan keseorangan. Seperti tidak ada jalan penyelesaian. Tetapi dalam kita tidak sedar, ketika itulah Allah paling hampir dengan kita. Allah, Ar-Rahman Ar-Rahim. Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Ketika itulah kita akan merintih kepada Dia. "Ya Allah". Sepanjang pengalaman hidup aku. Tidak pernah sekali ketika aku dalam kegelisahan dan kesusahan, aku berdoa dan doaku tidak diterima. Tidak pernah walaupun sekali dan aku yakin anda semua pun begitu. Kadangkala dengan hanya merintih "Ya Allah", sudah cukup untuk Allah memberikan pertolongan kepada kita. Itulah dia kasihnya Allah kepada hambanNya. Allah ada berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 28, Maksudnya:

Allah tidak memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Ia mendapat pahala kebaikan yang diusahakannya, dan ia juga menanggung dosa kejahatan yang diusahakannya. (Mereka berdoa dengan berkata): "Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau mengirakan kami salah jika kami lupa atau kami tersalah. Wahai Tuhan kami ! Janganlah Engkau bebankan kepada kami bebanan yang berat sebagaimana yang telah Engkau bebankan kepada orang-orang yang terdahulu daripada kami. Wahai Tuhan kami! Janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang kami tidak terdaya memikulnya. Dan maafkanlah kesalahan kami, serta ampunkanlah dosa kami, dan berilah rahmat kepada kami. Engkaulah Penolong kami; oleh itu, tolonglah kami untuk mencapai kemenangan terhadap kaum-kaum yang kafir". (286)

Dibahagian pertama ayat ini, Allah menyatakan bahawa Dia tidak akan memberati seseorang melainkan apa yang terdaya olehnya. Yakinlah bahawa setiap dugaan yang kita hadapi, kita pasti akan mampu untuk menghadapinya kerana ini janji Allah kepada kita hamba-hambaNya. Berdoalah kepadaNya. Kepada Dia lah kita meminta pertolongan kerana hanya Allah S.W.T yang mampu menjanjikan pertolongan. Setiap kali kita merasakan bahawa kita tidak ada tempat bergantung, ingatlah Allah sentiasa ada bersama kita. Dekat dengan kita lebih dari kita mengetahuinya. Mintalah kepadaNya, rintihlah kepadaNya dan berdoalah kepadaNya. InsyaAllah pertolongan dariNya akan datang jua.
Continue Reading

cukup tau aja!

Minggu, 06 Januari 2013 | 0 komentar


BAHAYA BUMBU MIE INSTAN
--------------------------------

Bagi penyuka MIE Instan. tolong diperhatikan :
HATI-HATI, Bumbu Mie Instan TIDAK BOLEH DIMASAK !!!

PERINGATAN BAGI KITA SEMUA BAHWA MIE INSTANT TIDAK BOLEH DIMASAK BERSAMAAN DENGAN BUMBUNYA, KARENA MSG (MONO SODIUM GLUTAMAT) BILA DIMASAK DI ATAS 120C AKAN BERPOTENSI MENJADI KARSINOGEN, PENCETUS KANKER.

PERHATIKAN SEMUA KEMASAN MIE INSTAN, KEBANYAKAN PROSEDURNYA MASAK MIE DULU BARU DITABURI BUMBU.
BUMBU DI TARUH DI MANGKOK DULU.
JADI JANGAN PERNAH MASAK MIE BESERTA BUMBUNYA!
BAHAYA !!!

Tolong dapat diteruskan ke orang2 yang suka makan MIE.
Dan dari hasil penelitian :
Mengkonsumsi mie instant 4 hari berturut-turut berpotensi kanker, mioma, kista atau amandel sebesar 75%.

Jika anda tidak percaya, cobalah ambil kuah / bumbu mie instant lalu taburkan ke atas pot yang berisi Bunga/ tumbuhan..
Beberapa hari kmdian tumbuhan trsb akan layu/ mati.
Berlaku dalam ukuran (1 : 1).

Sayangi keluarga anda...jauhi dr penyakit.
Masih banyak zat kimia yang tidak sengaja masuk di dalam tbh lwt mknn spt:
nasi non organik,bakso,tahu & tempe kedelai non organik,ayam potong dll

Untuk mengeluarkan semua racun tsbt minumlah minyak ikan salmon alaska, plak dialiran darah hilang dan anda akan sehat kembali, buktikan sendiri yaa...

Penting bagi wanita !!
Tidak disarankan makan bayam & tahu bersamaan, karna jika digabungkan akan membentuk senyawa yg bisa mengakibatkan terbentuknya batu / kista dalam tubuh.
(Hasil penelitian Prof. Dr. Asbudi,SPOG)

Jangan makan timun saat haid karna bisa menyebabkan darah haid tersisa di dinding rahim, setelah 5-10 hari dpt sebabkan KISTA & KANKER RAHIM.

Alangkah baiknya bila info ini disebarkan ke banyak wanita sebagai tanda kepedulian kita terhadap sesama.
Mencegah lebih baik dari pada mengobati.

NB: Gambar yang di Zoom Bumbu yang ada Ulatnya
Continue Reading

ultah salman khan indonesia ke 47

Sabtu, 05 Januari 2013 | 0 komentar

Continue Reading

ultah salman khan indonesia

Jumat, 04 Januari 2013 | 0 komentar

Continue Reading

hritik roshan,salman khan,karena kapoor

Selasa, 01 Januari 2013 | 0 komentar

Continue Reading
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. CERMIN KERINDUAN KEPADAMU YA ROSULLULLOH - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website
Proudly powered by Blogger